![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv9mQ1eFRZ557jz6nKtrJRq1CelbwMCyrRMpvchBNyIs1zKF1DCIljAFuMd7pTIfT4nS1zZG53AXv6Rm_yLLQwbepZx7FDSXTLMMbTX_riAfi_fdeIxh67Bxp8cNkjC_rWTlB7iaDWCB0/s640/awans-03864f17dad80987234b554cb49dacfb.jpg)
Suara dentuman misterius terdengar dua kali dalam beberapa hari terakhir. Dentuman pertama terdengar di Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, (Sumsel) dan Kabupaten Kaur, Bengkulu. Wilayah ini berbatasan dengan Provinsi Lampung.
Suara dentuman tersebut terdengar terjadi pada Minggu (23/12/2018) tengah malam hingga Senin (24/12/2018) sekitar pukul 01.00 WIB.
Sementara dentuman kedua terjadi di langit Jawa Barat pada 25 Desember 2018, tepatnya pada pukul 23.28 WIB, 23.37 WIB dan 23.52 WIB. Lalu bagaimana penjelasan BMKG?
1. BMKG tak bisa pastikan suara dentuman misterius di Oku
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgI1fRyUDFcuNZTUmYjkxjaz-Ex3qDdJRxShtBfKrZhPYHuvZxENVJ3eDQT54Hz057AyIcWC1Bmac2VbXR4cp4qbCaXzjiBqb8-WA6a1bs4caoslGN2I_jgBZNnLirlUKNgv4y115rW2A4/s640/awasn-d3df985772d9c0ffa3f3d3d8cbe16c1c_600x400.jpg)
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebab suara dentuman tersebut. “Saat ini kami sedang fokus memantau Gunung Anak Krakatau dan potensi dampaknya,” Ujarnya
2. Dentuman di wilayah Jawa Barat berasal dari petir
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAJ0_Zk-RkMvUDmOsWwn63S59KqN9z9oJuMHfoRjQdR-7E5Kn2xV1O6phADyN51YFSiP44wZZVQGsAWvltk2fQjQq66FykfXuoWxe3XJA4nhIUzpEroL0BLTof3QA6guaK35CPG15tpyQ/s640/tunder-109d5f84952cc5681cdc668ad88beff0.jpg)
Sementara suara dentuman yang terdengar di langit Jawa Barat, Kepala Stasiun Geofisika Bandung Tony Afus Wijaya menjelaskan berasal dari petir.
"Dari analisa alat Lightning Detector (alat untuk memantau aktivitas petir) milik BMKG yang dioperasikan di Lembang dan dapat memantau seluruh wilayah Jawa Barat bahwa pada jam tersebut telah terjadi petir di barat dan tenggara wilayah Bandung," kata Tony dilansir dari Kantor Berita Antara.
3. Permukaan bumi tenggara Bandung sedang turun hujan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc3YvYSvG1dpUn6YksEE_SqYL3pUFzF2YcIefaADECD5WCIA532q1ixbme83Wh9WAmhQas-8u9OtmI_B318Kmo3QU464nEr8GicYMZAkcU25lpqDUTnH7N4ARL3xfTWxniaYmlZzFz81w/s640/img-20181226-092119-a90d946c0a90cb9bf91d2f56c9ee9422.jpg)
Ia mengatakan, saat dentuman terdengar, hujan dengan intensitas sedang hingga deras sedang mengguyur tenggara Bandung, Majalaya dan sekitarnya, pada pukul 04.00-05.00 WIB.
Selain hujan, Tony melanutkan, di wilayah Jawa Barat juga terdapat kumpulan awan konvektif yang berpotensi memicu gemuruh dan petir serta hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
4. BMKG Bandung belum menerima info rekaman suara dentuman
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3lftXObHzCGu3fiy8R9Szg3DjKbErZ8QyLidh9yBsp427UqUyeKtrwjPyEvOMCXmnXaVolt56OZIRj-cw12GJkp5bQkggm-oDecq9CTz49PIJ_aqBOTYDkJmajAwQA6GGwpUCzS-Q2MA/s640/df9765d69acd4655a7a282fc698953f5.jpg)
Akan tetapi, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi rekaman dentuman misterius tersebut.
"Sampai sekarang tidak ada info dari masyarakat rekaman suaranya seperti apa. Info harus jelas sumber dan isinya. Jangan ditambahi atau dikurangi," kata dia.
Baca Juga: Mencapai Level II Anak Krakatau, Waspada!