Jumat, 04 Januari 2019

Waspada! Alat Pantau Gunung Anak Krakatau Rusak


Gunung Anak Krakatau hingga hari ini masih terus aktif. Namun aktivitas gunung yang berdiri di Selat Sunda, Lampung Selatan, itu terpantau terus menurun.

Meski begitu masyarakat diimbau untuk menjauh pada radius 5 km dari kawah Gunung Anak Krakatau

1. Masyarakat perlu waspada namun jangan resah


Dilansir dari Antara, Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Desa Hargo Pancuran, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan masyarakat tak perlu resah.

Meski demikian Andi mengimbau agar masyarakat tetap waspada. Hal ini disampaikan Andi pada Jumat (4/1) petang.

2. Imbau masyarakat tak terpancing informasi tak jelas


Andi mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing informasi tidak jelas yang beredar. Termasuk informasi dari media sosial.

Andi menyarankan agar masyarakat langsung menghubungi pihaknya jika memerlukan informasi terkait Gunung Anak Krakatau. Selain pihaknya, menurut Andi masyarakat dapat menghubungi pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

3. Tak ada lagi suara gemuruh dari Gunung Anak Krakatau


Meski masih terus mengeluarkan letusan dan material, Gunung Anak Krakatau tak lagi mengeluarkan suara dentuman atau gemuruh

"Sampai Jumat sore ini aktivitas Gunung Anak Krakatau masih tetap aktif, namun tidak terdengar lagi suara dentuman keras," kata Andi.

Meski begitu Andi mengimbau masyarakat untuk menghindari radius 5 km dari kawah gunung. “Sementara kami mengimbau masyarakat menjauhi pada radius 5 km dari kawahnya," kata dia.

4. Peralatan pantau masih rusak


Andi mengatakan peralatan pantau aktivitas Gunung Anak Krakatau masih mengalami kerusakan. Peralatan tersebut kini sedang dalam perbaikan.

Andi mengharapkan kerusakan peralatan itu segera diperbaiki sambil menunggu petugas bisa mendarat di lokasi gunung itu. Sementara itu pengamatan aktivitasnya masih dapat dilakukan dari pos pantau Gunung Anak Krakatau di Pasauran, Carita (Banten).

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau 16 Kali Letusan, 5 Kali Hembusan


Share:
Copyright © Cerita Indonesia | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com