![Jokowi-Ma'ruf Kalah di Sumatera, Tapi Unggul di Hampir Semua WilayahÂ](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190324/whatsapp-image-2019-03-24-at-81224-pm-1f7e42ff6128365570e031c3dab4a175_600x400.jpeg)
Berdasarkan hasil survei Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jokowi-Ma’ruf hanya kalah di wilayah Sumatera dengan persentase 37,3 persen sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno unggul 49,6 persen.
1. Orang Sumatera suka pemimpin yang keras dan tegas
![Jokowi-Ma'ruf Kalah di Sumatera, Tapi Unggul di Hampir Semua WilayahÂ](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190328/img-20190328-104440-5743b1e6625d5165a663b2aef45948e3.jpg)
Peneliti CSIS Noory Okthariza mengatakan, pemilih di wilayah tersebut lebih suka pemimpin dengan karakter tegas yang tercermin pada Prabowo.
“Daerah (Sumatera) yang lebih kebanyakan orang Melayunya, suaranya diambil ke Prabowo-Sandi, mungkin sentimen etnis ini mereka suka dengan tipikal orang yang keras dan tegas, dan itu dicitrakan di kubu Prabowo-Sandi,” kata Noory di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
2. Jokowi hanya menang di Lampung yang banyak pemilih dari suku Jawa
![Jokowi-Ma'ruf Kalah di Sumatera, Tapi Unggul di Hampir Semua WilayahÂ](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190328/antarafoto-jokowi-akan-kembali-membangun-kalbar-270319-jhw-7-78599c1e0b602cec8ac8210f29c6c752.jpg)
Ia menjelaskan, Jokowi-Ma’ruf hanya menang di wilayah tertentu di Sumatera yang banyak memiliki basis pemilih dari suku Jawa, yakni di Lampung.
“Memang kalau kita lihat demografi penduduk, Jokowi-Ma’ruf ini kan menang di provinsi di Pulau Sumatera yang banyak etnis Jawanya seperti Lampung, (karena) orang Jawanya banyak, Jokowi lebih banyak didukung di sana,” jelas Noory.
3. Survei CSIS menyebut Jokowi menang di Jabar
![Jokowi-Ma'ruf Kalah di Sumatera, Tapi Unggul di Hampir Semua WilayahÂ](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190328/img-20190328-wa0001-9e57337defa6d63d6ef20182e7e1aecb.jpg)
Noory juga menepis hasil survei dari lembaga lain yang mengatakan bahwa Jokowi-Ma’ruf kalah di wilayah Jawa Barat, karena banyak basis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di wilayah tersebut.
“Tapi ternyata kalau kita lihat data 2014 ada sekitar 20-an kabupaten kota itu gak ada satu pun yang dimenangkan oleh PKS. Jadi, Bogor, Depok, Bekasi, justru dimenangkan oleh PDIP,” ungkapnya.
4. Jokowi-Ma’ruf unggul hampir di seluruh wilayah Indonesia
![Jokowi-Ma'ruf Kalah di Sumatera, Tapi Unggul di Hampir Semua WilayahÂ](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190317/img-20190317-wa0110-73f38054d6d226109d975b35c19dcfe0.jpg)
Jokowi-Ma’ruf sendiri unggul di wilayah Jawa Barat dan Banten dengan perolehan 47,4 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 42,1 persen. Sedangkan di DKI Jakarta Jokowi mengantongi kemenangan 38,8 persen.
Sementara di wilayah lainnya seperti Jawa Tengah, Kalimantan, NTB, NTT, dan Bali, Jokowi mengantongi lebih dari 60 persen suara.
5. Kedua capres bersaing ketat di pemilih millennial
![Jokowi-Ma'ruf Kalah di Sumatera, Tapi Unggul di Hampir Semua WilayahÂ](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20190321/d52615c9f05fc04096e3a1d808266a9d-600x400-7f37461c5bb22d6a8a4007122404104a.jpg)
Selain CSIS, Alvara Research Center juga merilis bahwa secara proporsi, Pulau Jawa merupakan lumbung millennial. BPS memproyeksi terdapat 47 juta jiwa pemilih millennial yang tinggal di Jawa.
Data tracking survei juga menunjukkan margin keunggulan Jokowi-Ma'ruf semakin kuat di kalangan Gen X dan Baby Boomer, sementara di Gen Z dan millennia Prabowo-Sandiaga menempel cukup ketat dengan Jokowi-Ma'ruf.